Roket LV0008 sendiri merupakan bagian dari kendaraan peluncuran Rocket 3 Astra, dan membawa empat satelit kecil, yang terbang melalui inisiatif Educational Launch of Nanosatellites (ELaNa) NASA.
Pesawat luar angkasa kecil tersebut akan melakukan berbagai tugas di perbatasan terakhir apabila peluncurannya berhasil.
Baca Juga:
Balas Kematian Komandannya, Hizbullah Kirim 250 Roket ke Israel
Misalnya, pada cubesat Bama-1 yang dikembangkan oleh tim peneliti dari University of Alabama digunakan untuk menguji perangkat yang dirancang dalam mengurangi masalah sampah antariksa.
Perangkat itu akan membantu pesawat ruang angkasa melakukan deorbit secara terkendali di akhir masa operasi.
Selain itu, ada pula Ionospheric Neutron Content Analyzer (INCA), yang dikembangkan New Mexico State University, dan dirancang untuk mempelajari dependensi garis lintang dan waktu dari spektrum neutron di orbit rendah Bumi.
Baca Juga:
Peluncuran Kedua, Roket Starship Milik SpaceX Meledak Lagi
Misi ELaNa 41 seharusnya diluncurkan pada hari Sabtu (5/2/2022), namun dibatalkan karena masalah dengan sistem radar pada jarak peluncuran.
Masalah itu diselesaikan tepat waktu untuk peluncuran pada Senin, yang kemudian dibatalkan kembali hanya dalam waktu beberapa detik sebelum lepas landas karena masalah telemetri.
“Misi seperti ini sangat penting untuk mengembangkan kendaraan peluncuran baru di sektor komersial yang sedang berkembang," kata manajer misi di Program Layanan Peluncuran NASA, Hamilton Fernandez.