Video sumbangan Bekele untuk kompetisi ini menjelaskan bahwa tiga bahan, yaitu asam salisilat, asam glikolat, dan tretinoin, adalah agen keratolitik yang menguraikan lapisan luar kulit.
Hal ini memungkinkan reseptor seperti toll-like, protein yang memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan alami, untuk dilepaskan ke dalam kulit yang melekat pada dan mengaktifkan sel dendritik.
Baca Juga:
Dukungan AS Retak? Trump dan Zelenskyy Bertikai, Rusia Bersorak
Sel dendritik bergabung dengan sel darah putih untuk melawan sel yang terinfeksi.
Bekele menyebut produknya sebagai sabun pengobatan kanker kulit atau SCTS, yang katanya dapat dioleskan ke kulit setiap beberapa hari setelah mendapatkan resep.
Selain gelar juara, Bekele juga menerima hadiah sebesar 25.000 dolar, yang diharapkan dapat digunakan untuk mengamankan hak paten dan pendidikan tinggi.
Baca Juga:
12 Tahun Bersekolah tapi Tak Bisa Membaca, Aleysha Ortiz Gugat Sekolahnya
Ia bermimpi menjadi seorang insinyur listrik ketika ia dewasa.
"Saya membayangkan diri saya memimpin tim profesional dalam pengembangan sistem listrik inovatif yang akan membentuk masa depan teknologi," kata Bekele, seperti yang dimuat oleh VOI dari MailOnline.
"Selain kesuksesan profesional saya, saya berharap memiliki kehidupan pribadi yang memuaskan dengan keluarga yang penuh cinta dan jaringan teman yang kuat. Saya juga berharap telah memberikan kontribusi kepada komunitas saya dengan menjadi mentor bagi calon insinyur dan mendukung inisiatif yang mempromosikan pendidikan STEM. Pada akhirnya, dalam 15 tahun, saya berharap telah memberikan dampak positif pada dunia melalui karya dan usaha pribadi saya," tutup Bekele.