Andi juga menjelaskan bahwa hujan meteor tidak memiliki dampak negatif bagi manusia.
"Fenomena ini juga tidak akan berdampak pada penipisan lapisan ozon," ungkapnya.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Namun, Andi mengakui bahwa ada potensi fenomena hujan meteor yang bisa membawa bahaya. Hal ini terjadi jika meteor yang jatuh memiliki diameter lebih dari 140 meter dan memiliki jarak perpotongan orbit minimal sekitar 5 juta kilometer.
Andi menjelaskan bahwa hal ini perlu diwaspadai karena jika meteor tersebut mendekati Bumi dengan jarak kurang dari batas Roche (batas ketika sebuah benda langit berinteraksi dengan gravitasi Bumi), kemungkinan besar benda tersebut akan hancur menjadi berkeping-keping dan membentuk cincin di sekitar Bumi.
"Namun, jika jaraknya lebih pendek dari batas Roche, maka ada potensi meteor tersebut jatuh ke Bumi," sebutnya.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Salah satu dampak dari hujan meteor Perseid adalah potensi gangguan terhadap peluncuran wahana antariksa.
Sebagai contoh, pada tahun 1993, NASA harus menunda peluncuran misi NASA-STS-51 karena kekhawatiran bahwa hujan meteor dapat merusak wahana antariksa tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.