Menurut Bill Cooke, Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, pada malam tanggal 13 Agustus mendatang, diharapkan akan terlihat sekitar 40 meteor dalam satu jam sebelum fajar.
Jumlah ini dapat diamati jika pengamat berada di area dengan minim cahaya buatan, seperti di daerah pedesaan atau pinggiran kota.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
"Dalam beberapa jam sebelum fajar pada malam puncak, orang di Amerika Serikat dapat melihat sekitar 40 meteor Perseid dalam waktu satu jam. Ini berarti ada sekitar satu meteor setiap beberapa menit, yang tidak buruk," kata Cooke, mengutip situs NASA.
Menurut Andi Pangerang, peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk dapat melihat hujan meteor dengan efektif, diperlukan kondisi cuaca yang cerah dan tanpa awan, serta minim polusi udara yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.
"Agar peristiwa seperti hujan meteor dapat diabadikan, diperlukan penggunaan kamera all-sky yang ditempatkan menghadap ke atas (zenith), sehingga kamera bisa merekam selama malam berlangsung untuk menangkap lintasan meteor," sebutnya, dilansir dari laman BRIN, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Wilayah terbaik untuk mengamati fenomena hujan meteor pada tanggal 13 Agustus ini berada di belahan Bumi utara.
Di area ini, para pengamat dapat melihat "bintang jatuh" di berbagai bagian langit tanpa perlu mengarahkan pandangan mereka ke titik tertentu.
"Puncak hujan meteor Perseid akan tampak berasal dari satu titik dalam konstelasi Perseus, dan setiap meteor akan memiliki orbit yang serupa. Nama "Perseid" sendiri diambil dari lokasi titik asal meteor, yang juga dikenal sebagai titik pancaran," lanjutnya.