Mereka secara terpisah menumbuhkan sampel kecil dari masing-masing jaringan di piring kecil menggunakan nutrisi dan faktor pertumbuhan tertentu.
Setiap sampel terus-menerus dikocok perlahan seiring pertumbuhannya, untuk memastikan bahwa semua sel di dalamnya terkena bahan kimia dan mereka tidak diberi perancah fisik untuk tumbuh.
Baca Juga:
Terungkap Proses Aborsi di Klinik Kemayoran Gugurkan Hanya dalam 5 Menit
Sekitar empat hingga delapan hari kemudian, para peneliti melihat pembentukan "struktur 3D terorganisir ganda" yang kemudian berkembang menjadi organoid dengan penampilan seperti jaringan.
Otak mini yang dihasilkan mengandung banyak jenis sel, termasuk sel induk saraf yang dikenal sebagai 'glia radial luar'. Jaringan janin juga memproduksi protein matriks ekstraselulernya sendiri, yang bertindak sebagai perancah dan mendukung terbentuknya struktur 3D.
Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana lingkungan sel mempengaruhi perkembangannya.
Baca Juga:
Pertama Kalinya di Dunia, Dokter Operasi Otak Bayi dalam Kandungan
Otak mini yang tumbuh dari jaringan otak tertentu, seperti otak depan, mempertahankan karakteristik struktural khusus pada bagian organ tersebut, dan merespons molekul pemberi sinyal spesifik yang terlibat dalam perkembangan otak.
Dalam percobaan awal ini, otak mini ditumbuhkan selama enam bulan. Khususnya, para peneliti mampu menumbuhkan beberapa otak kecil dari satu sampel jaringan.
Organoid muncul sebagai cara baru untuk menguji keamanan dan efektivitas obat, sehingga kemampuan untuk menghasilkan banyak organoid dari satu sampel suatu hari nanti dapat berguna untuk melakukan eksperimen berulang terhadap terapi baru untuk sebuah penyakit.