Melansir data laman resmi Ristekdikti,ristekdikti.go.id,
Muraza dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling prolifik di KFUPM dengan
merilis 20 makalah ISI tiap tahun!
Sejak 2009, penelitian Muraza telah dikutip hingga lebih dari
3.000 kali, menurutGoogle
Scholar.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: SLO Listrik, Benteng Terakhir Keselamatan Ketenagalistrikan
Ilmuwan
berusia 48 tahun ini tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan petrokimia
terkemuka di Arab Saudi, yaitu Saudi Aramco dan SABIC.
Bersama perusahaan petrokimia tersebut, Muraza tengah
mengembangkan katalis untuk mengubah gas bumi menjadi produk petrokimia.
Salah satunya karya kolaborasi tersebut adalah katalis untuk
membuatolefins(bahan
baku polimer di industri petrokimia) dari senyawa metanol. Agar tidak tercuri,
Muraza mengaku telah mendaftarkan penemuannya keUnited States Patent and Trademark Office(USPTO).
Baca Juga:
Indonesia Siap Ekspor Bahan Baku Baterai Mobil Tesla Mulai Januari 2025
Kantungi Dana Hibah Penelitian Hampir Rp 85 Miliar
Ristekdikti memaparkan bahwa sebagaiprincipal investigator, ilmuwan kelahiran Minangkabau
ini berhasil mengantungi dana hibah sebesar 6,1 dolar AS (Rp 84.7 milyar) dari berbagai institusi dan lembaga,
salah satunya adalahKing
Abdulaziz City for Science and Technology(KACST), Riyadh,
Arab Saudi.