Pada 2007, Muraza menjadi peneliti tamu di ??bo Akademi,
Finlandia. Kemudian, ia sempat menjadiResearch Associatesaat meneliti katalis untuk
hidrokarbon bersamaUniversity of
MinnesotadiThe Petroleum Institute, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
(UAE) pada 2009-2010.
Lalu, pada 2011 - 2012 Muraza menjadiVisiting Research FellowdiHokkaido University,
Jepang lewatJPI Research
Exchange Fellowship.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: SLO Listrik, Benteng Terakhir Keselamatan Ketenagalistrikan
Beda dengan Indonesia yang menyumbang satu nama, India dan
Pakistan pun berhadap-hadapan setelah merilis beberapa nama yang ternyata masuk
ke dalam daftar dari Universitas Stanford tersebut.
Dari India dan Pakistan, masing-masing berhasil menyumbangkan 14
dan 81 nama ilmuwan yang berpengaruh di dunia!
Penulis buku Dari Delft, hingga Madinah: Mencari Ilmu, Memungut Berkah
yang terbit pada 2017 itu pun menyatakan optimismenya terhadap pengembangan
bidang teknik kimia, petrokimia, dan migas di Indonesia.
Baca Juga:
Indonesia Siap Ekspor Bahan Baku Baterai Mobil Tesla Mulai Januari 2025
Mengutip keinginan Indonesia mengonversi batu bara menjadidimethyl ether(DME),
Muraza yakin Indonesia dapat segera mencapai "kemandirian energi" di
masa depan. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.