Sistem pangan lebih tangguh karena urine?
Mengubah urine menjadi pupuk tidak terbatas pada komunitas ini. Perusahaan spin-off Rich Earth sedang mengembangkan sistem yang bisa digunakan di gedung-gedung sehingga dapat memperluas program ke tempat lain.
Baca Juga:
Revolusi Spacewalk: Urine Astronot Kini Bisa Jadi Air Minum dalam Hitungan Menit
Lebih jauh di negara-negara seperti Swedia, Perancis, Jerman, Afrika Selatan, dan Australia, organisasi lain bekerja untuk menggunakan kembali limbah manusia dalam upaya mengurangi ketergantungan pada pupuk komersial, yang memiliki serangkaian tantangan lingkungan dan ekonomi.
Pupuk nitrogen sintetis mencemari air tanah dan merupakan pendorong perubahan iklim yang signifikan.
Produksi dan penggunaan pupuk tersebut menyumbang 2,4 persen dari emisi global, menurut sebuah studi tahun 2021.
Baca Juga:
BNN Razia dan Tes Urine Mendadak di Pelabuhan Angin Gunungsitoli, 1 Orang Positif Narkoba
Cadangan fosfor global juga menyusut dan petani di seluruh dunia telah menghadapi kekurangan dengan melonjaknya harga sejak Rusia, pengekspor pupuk utama, menginvasi Ukraina.
Para ilmuwan telah lama menilai sumber daya yang ditemukan dalam kotoran manusia sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan impor, kata Prithvi Simha, seorang peneliti di Universitas Ilmu Pertanian Swedia (SLU).
"Ketika ada guncangan pada rantai pasokan, bagaimana kita menanam makanan? Mendaur ulang urine, kita menambah ketahanan sistem pangan kita," katanya.