WahanaNews.co, Jakarta - Sebuah penemuan astronomi baru-baru ini mengungkapkan dua satelit kecil yang mengorbit Neptunus dan satu satelit yang mengelilingi Uranus.
Penemuan ini membawa jumlah total satelit yang diketahui mengorbit Neptunus dan Uranus menjadi 16 dan 28 masing-masing.
Baca Juga:
Korut Rencanakan Peluncuran Satelit, Jepang-Korsel Minta Dibatalkan Langsung
Pengumuman mengenai ketiga satelit baru ini dilakukan oleh Pusat Planet Kecil Persatuan Astronomi Internasional pada Selasa (23/2/2024).
Pusat ini, yang berbasis di Massachusetts, bertanggung jawab atas penamaan planet, komet, dan bulan di tata surya kita.
Bulan terbaru Uranus adalah yang pertama terdeteksi mengorbit planet es raksasa tersebut dalam lebih dari dua dekade.
Baca Juga:
BAKTI Kominfo Kini Siapkan Satelit SATRIA-2, Usai SATRIA-1 Beroperasi
Secara ukuran, bulan Uranus ini mungkin merupakan yang paling kecil, hanya memiliki lebar 8 km. Satelit ini membutuhkan waktu 680 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Uranus.
Sebagai perbandingan, salah satu bulan terkecil yang diketahui di tata surya kita, yaitu Deimos di Mars, memiliki lebar 13 km.
Bulan baru planet biru-hijau tersebut saat ini disebut sebagai "S/2023 U1". Bulan ini masih menunggu untuk diberi nama resmi.
Ilmuwan juga menemukan 2 bulan baru yang mengelilingi Neptunus. Bulan yang lebih terang dari dua bulan baru Neptunus sementara dinamai "S/2002 N5."
Memiliki lebar 23 km, satelit yang baru ditemukan ini tampaknya berada dalam orbit 9 tahun mengelilingi Neptunus. Bulan yang lebih redup, saat ini diberi nama "S/2021 N1," memiliki lebar 14 km dan mengelilingi Neptunus sekali setiap 27 tahun.
Kedua bulan Neptunus ini akan diberi nama permanen berdasarkan dewa-dewi laut dan nimfa dalam mitologi Yunani.
Penemuan ini dilakukan menggunakan observatorium di Hawaii dan Chili oleh Scott Sheppard, seorang ilmuwan staf di Carnegie Science, bekerja sama dengan Marina Brozovic dan Bob Jacobson dari Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL), David Tholen dari Universitas Hawaii, Chad Trujillo dari Northern Arizona University, dan Patryk Sofia Lykawa dari Universitas Kindai.
"Bulan-bulan baru ini adalah yang paling redup yang pernah ditemukan mengelilingi dua planet raksasa es ini menggunakan teleskop berbasis darat," kata Sheppard dalam pernyataannya, beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan bahwa diperlukan pengolahan gambar khusus untuk mengidentifikasi objek-objek yang sangat redup ini.
Sheppard pertama kali menemukan satelit baru di sekitar Uranus pada bulan November tahun lalu saat menggunakan teleskop Magellan di Chili.
Satu bulan setelahnya, hasil observasi lanjutan yang dipadukan dengan prediksi ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengenai kemungkinan orbit satelit baru tersebut memastikan penemuan tersebut.
Dengan menggunakan teleskop tersebut, Sheppard dan timnya melakukan serangkaian pengamatan dengan durasi lima menit selama periode tiga hingga empat jam.
Gambar-gambar singkat tersebut kemudian diolah secara bertumpuk untuk meningkatkan jelasnya dan membuat tiga satelit baru tersebut lebih terlihat.
Ketiga satelit tersebut memiliki orbit berbentuk telur yang sangat miring terhadap bidang planet es tempat mereka mengorbit.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]