Payload atau muatan tersebut juga dapat menginstal malware tambahan ke komputer, memungkinkan peretas memata-matai "aktivitas penelusuran dan berinteraksi dengan peramban yang aktif," termasuk untuk Firefox, Chrome, dan Edge.
Microsoft sendiri pertama kali mendeteksi serangan tersebut pada awal Desember.
Baca Juga:
PDNS Diserang Hacker, DJP Klaim Data Pajak Aman
"Serangan ini berdampak pada berbagai organisasi dan industri, termasuk perangkat konsumen dan perusahaan, menyoroti sifat serangan yang tidak pandang bulu," kata Microsoft.
GitHub, yang dimiliki oleh Microsoft, bersama dengan Discord dan Dropbox, tampaknya telah menghapus laman-laman yang menampung malware tersebut.
Microsoft juga mengatakan bahwa Microsoft Defender bawaan pada Windows kini dapat mendeteksi dan menandai malware yang digunakan dalam serangan tersebut.
Baca Juga:
Penipu Incar Pengguna M-Banking, Begini Modus Terbarunya
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.