WahanaNews.co | Megathrust yang sebagian berada di selatan Jawa Tengah ramai diperbincangkan, terutama karena potensinya menghasilkan gempa besar.
Megathrust sendiri adalah daerah pertemuan antar lempeng tektonik Bumi di lokasi zona subduksi.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Lempeng tektonik Bumi bisa mencapai ribuan kilometer dan menjadi dasar benua dan samudra. Pelat-pelat ini bertabrakan, meluncur, dan bergerak menjauh satu sama lain.
Terkadang lempeng tersebut bertabrakan satu sama lain atau satu lempeng didorong ke bawah lempeng yang lain di zona subduksi. Dengan kata lain, zona subduksi adalah zona pertemuan lempeng-lempeng tersebut.
Jika sejumlah lempeng tektonik bertemu, maka gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan tanah longsor yang kuat dapat terjadi.
Baca Juga:
Pemko Gunungsitoli Keluarkan Surat Edaran Waspada Ancaman Gempa Megathrust
Dilansir dari Badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), saat lempeng tektonik bertemu, satu lempeng meluncur di bawah lempeng lain, atau melakukan subduksi, turun ke mantel Bumi dengan kecepatan 2-8 sentimeter per tahun.
Sementara itu, gempa megathrust adalah gempa yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi. Indonesia sendiri dikelilingi zona megathrust, dan dua di antaranya berada di selatan Jawa, yakni di bagian barat dan timur.
Kedua megathrust tersebut menyimpan potensi gempa yang sangat besar hingga Magnitudo 9,1. Gempa megathrust sendiri merupakan fenomena yang berulang dalam periode waktu tertentu.