Hujan meteor kedua pada Oktober adalah Orionid, yang akan mencapai puncaknya pada malam 21 Oktober hingga pagi 22 Oktober. Berbeda dengan Draconid, Orionid bisa menghasilkan hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor ini berasal dari butiran debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, sebuah komet yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.
4. Venus mencapai elongasi timur terbesarnya (23 Oktober)
Baca Juga:
Dua Pekan Air Danau Toba Keruh Kecoklatan, Disinyalir Akibat Cuaca Ekstrem
Pada tanggal 23 Oktober, Venus akan mencapai elongasi timur terbesarnya sejauh 46,4 derajat dari Matahari. Ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati Venus, karena planet ini akan berada pada posisinya yang tertinggi di langit pada pagi hari.
5. Gerhana Bulan Sebagian (akhir Oktober)
Gerhana Bulan Sebagian akan terjadi pada akhir Oktober, dan akan terlihat di wilayah Eropa, Asia, Afrika, dan juga bagian barat Australia. Fenomena ini terjadi saat Bulan melintasi sebagian dari bayangan Bumi, yang dikenal sebagai penumbra, dan hanya sebagian dari Bulan yang akan melintasi bayangan paling gelap, yang disebut umbra.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan, Ada Bulan Stroberi hingga Okultasi Spica pada Juni 2025
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.