Pada penipuan loker, awalnya, penipu akan menghubungi calon korban lewat WhatsApp untuk menawarkan lowongan pekerjaan. Penipu biasanya mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan media global yang namanya tidak diketahui banyak orang
Lowongan yang ditawarkan sangat menggiurkan, pengguna cukup like video YouTube dan akan mendapatkan USD 0,5 atau sekitar Rp 7 ribuan per like. Penipu menjanjikan calon korban bisa mendapatkan USD 60 atau sekitar Rp 898 ribuan dalam sehari.
Baca Juga:
FBI Keluarkan Peringatan Keras, Pengguna Gmail Diminta Ganti Alamat Email Mulai 2025
Untuk meyakinkan calon korban, penipu biasanya mengirimkan uang dalam jumlah kecil, misalnya sejumlah USD 2. Uang ini adalah bayaran untuk menuntaskan 3 tugas, sehingga penipu akan mengirimkan link untuk tiga video YouTube, kemudian meminta korban me-like video, dan membagikan screenshot-nya.
Setelah itu penipu akan meminta data pribadi pengguna untuk mengirim pembayaran. Kemudian mereka akan berpura-pura mengalami masalah teknis dalam proses pembayaran tersebut.
Penipu kemudian meminta korban untuk mengunduh aplikasi untuk mempermudah proses transfer uang. Masalahnya, aplikasi ini biasanya trojan atau malware yang bisa mencuri data pribadi.
Baca Juga:
Lindungi Wajib Pajak, DJP Umumkan Nomor dan Website Penipu yang Sering Beraksi
Setelah itu penipu akan meminta korban untuk mengirimkan uang sebesar USD 1 untuk verifikasi. Di situ lah penipu akan memiliki semua data perbankan pengguna, mulai dari OTP, email, rekening bank, dan informasi kartu kredit, seperti dikutip dari Gizchina, Senin (30/1/2023). [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.