Dua mesin Pratt & Whitney J58 yang mengusungnya adalah keajaiban teknik: bekerja seperti turbojet saat lepas landas dan beralih ke mode ramjet saat di kecepatan tinggi.
Bahan bakar JP-7 yang digunakannya juga dirancang khusus, begitu stabil hingga tidak akan terbakar oleh api biasa, sebuah kebutuhan penting untuk menghindari ledakan akibat suhu ekstrem.
Baca Juga:
Satan II, Tomahawk, Zircon: Parade Rudal Paling Mengerikan di Dunia
Mulai bertugas pada 1966, SR-71 menjadi tulang punggung misi intelijen strategis AS. Saat teknologi satelit masih terbatas, Blackbird sudah terbang melintasi wilayah musuh, dari Uni Soviet hingga Korea Utara dan Vietnam, mengumpulkan data penting dari langit, tanpa pernah tertangkap.
Meski tidak sepenuhnya siluman, desain bodi SR-71 yang berwarna hitam pekat dan bentuk moncong runcing memungkinkan pesawat ini menyerap radar dan meredam panas, dengan luas pantulan radar hanya 0,1 meter persegi, jauh sebelum era stealth modern hadir.
Dari total 32 unit yang dibuat, 12 mengalami kecelakaan teknis, tetapi tak satu pun dijatuhkan musuh. Blackbird resmi pensiun pada 1998 dan kini menjadi koleksi utama berbagai museum dirgantara terkemuka dunia.
Baca Juga:
Imbas Serangan Rudal Houthi Yaman, Bandara Israel Ditutup Sementara
Lebih dari sekadar pesawat, SR-71 Blackbird adalah lambang dominasi teknologi udara Amerika Serikat. Ia tidak dibuat untuk menyerang, melainkan untuk melihat lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih jauh dari siapa pun.
“Peluru bersayap” ini tetap menjadi legenda yang sulit ditandingi dalam sejarah penerbangan manusia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.