WahanaNews.co| Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jumat (30/7/2021)
mengatakan, bahwa pihaknya telah menyetujui potensi penjualan 18 unit
helikopter angkut berat CH-53K King Stallion ke Israel dalam sebuah kesepakatan
yang bernilai $3,4 Miliar, atau setara Rp. 47,6 Triliun.
Paket tersebut akan mencakup 60
mesin T408-GE-400 (54 terpasang, dan 6 suku cadang), 36 sistem pemosisian
global tertanam/ Sistem Naviagasi Inersia (EGI)
dengan Modul Ketersediaan Selektif Anti Spoofing(SAASM), persenjataan (senapan mesin kaliber GAU-21.50), peralatan komunikasi,
suku cadang, serta layanan pendukung dan teknis lainnya.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Dalam kesepakatan penjualan
tersebut, Lockheed Martin Corp (LMT.N), dan General Electric Co (GE.N) sebagai
kontraktor utama.
Departemen Luar Negeri AS,
dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan
Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel
mengembangkan kemampuan pertahanan diri yang kuat." Seperti dikutip Wahana News
dari laman DSCA (31/7/2021).
Secara terpisah Badan
Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) mengatakan, "Helikopter akan
meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Israel untuk mengangkut kendaraan lapis
baja, personil, serta peralatan untuk mendukung operasi terdistribusi."
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Hari yang sama (30/7/2021), Departemen
Luar Negeri AS juga menyetujui FMS
atau Penjualan Militer Asing, berupa 300
rudal Javelin FGM-148 ke Thailand, dengan nilai $83,5 Juta, atau setara Rp.
1,16 Triliun (Kurs 14 ribu).