WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mendukung penerapan pertanian berkelanjutan melalui penggunaan bahan-bahan organik melalui demplot, uji coba dan riset Biosaka yang terbuat dari rerumputan, dan dapat diaplikasikan langsung di lahan untuk semua jenis tanaman.
Mengupas tuntas Biosaka berbahan alami ini, Kementan menggelar Webinar Bimbingan Teknis (Bimtek) Propaktani pembuatan Biosaka sekaligus demplot di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Jatisari, Kawarang, Sabtu (11/6/2022).
Baca Juga:
Distan Mukomuko Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman untuk Musim Tanam
Hadir pada Bimtek ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, Prof Robert Manurung, Prof Iswandi Anas, Muhamad Ansar penggagas Biosaka serta Dr Rachmat dari Direktorat Serealia memberikan pengalaman dan penjelasan dari aspek ilmiah apa itu biosaka.
Mentan mengapresiasi dan menyambut baik inovasi Biosaka ini demi masa depan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.
Ia menegaskan pihaknya harus terus mengawal dan menuntaskan masalah pertanian termasuk mendukung inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi di Bengkulu Capai 243,78 Ton
"Saya ucapkan terimakasih atas keterlibatan banyak pihak. Butuh tangan bersama, karena pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Dan masalah pupuk merupakan salah satu masalah yang harus kita pecahkan bersama," kata Mentan, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Sabtu malam (11/6/2022).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan penggunaan bahan organik memiliki manfaat yang banyak yaitu dapat menekan biaya produksi, mengurangi hama penyakit sehingga hasil panen lebih bagus, tanah menjadi lebih subur, harga hasil panen menjadi bagus, dan membuat petani mendapat untung yang besar.
Dengan semakin mahalnya harga pupuk dunia, harus mencari alternatif dan solusi dalam memangkas biaya produksi pangan.