WahanaNews.co | Gunung es di Antartika belakanan ini meleleh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Pelelehan lapisan Es di benua terdingin di Bumi ini ditangkap citra satelit milik Badan Antarika Nasional Amerika Serikat (NASA).
Fenomena lapisan Es Antartika meleleh lebih cepat ini telah menggandakan kerugian yang sebelumnya diperkirakan dari lapisan es terbesar di dunia selama 25 tahun terakhir.
Baca Juga:
Komunitas Lintas Agama Bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono Aksi Nyata untuk Lingkungan
Studi yang dipimpin para peneliti di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di dekat Los Angeles memunculkan kekhawatiran mengenai perubahan iklim berdampak terhadap kecepatan pelelehan es terapung di Antartika, yang dapat mempercepat kenaikan permukaan laut global.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature ini mengungkapkan, hilangnya es Antartika dari bongkahan gletser pesisir hampir sama besarnya dengan jumlah es yang hilang dikarenakan penipisan akibat pencairan lapisan es dari bawah oleh laut yang memanas.
Secara bersamaan, penipisan dan pembelahan telah mengurangi massa lapisan es Antartika sebesar 12 triliun ton sejak 1997, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.
Baca Juga:
BMKG Goes To Campus, Berikan Kuliah Tamu Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan di Universitas Satya Terra Bhinneka
Hilangnya lapisan es di Antartika ini dalam seperempat abad terakhir, telah mencakup hampir 37.000 Km2, area yang hampir seukuran Swiss.
“Antartika runtuh di tepinya. Ketika lapisan es menyusut dan melemah, gletser besar di benua itu cenderung mempercepat dan meningkatkan laju kenaikan permukaan laut global,” ujar ilmuwan JPL Chad Greene, penulis utama studi seperti dikutip dari CNN International, Selasa (16/8/2022).
Konsekuensinya sangatlah besar, lanjut dia, Kutub Selatan Antartika mempunyai 88 persen potensi permukaan laut dari semua es di dunia.