Bahkan di Antartika Timur, wilayah yang lapisan esnya dianggap kurang rentan juga telah menunjukkan tanda kurang baik.
“Kami melihat lebih banyak kerugian daripada keuntungan (di Antartika Timur),” lanjut Greene.
Baca Juga:
Komunitas Lintas Agama Bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono Aksi Nyata untuk Lingkungan
Adapun salah satu peristiwa di Antartika Timur yang mengejutkan dunia adalah runtuh dan disintegrasi lapisan es besar Conger-Glenzer pada Maret lalu.
Menurut Greene, ini mungkin menjadi tanda pelemahan yang lebih besar di masa mendatang.
Seorang profesor riset Royal Society di University of Cambridge Eric Wolff menunjukkan analisis studi mengenai bagaimana lapisan es Antartika Timur berperilaku selama periode hangat di masa lalu, dan model di masa depan.
Baca Juga:
BMKG Goes To Campus, Berikan Kuliah Tamu Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan di Universitas Satya Terra Bhinneka
“Kabar baiknya, jika kita mempertahankan 2 derajat pemanasan global yang dijanjikan perjanjian Paris, kenaikan permukaan laut akibat lapisan es Antartika Timur seharusnya tidak terlalu tinggi,” papar Wolff.
Kegagalan untuk mengekang emisi gas rumah kaca tetap akan berisiko berkontribusi menaikkan permukaan laut beberapa meter selama beberapa abad mendatang. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.