WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam langkah strategis yang mencerminkan ambisi globalnya dalam medan tempur teknologi tinggi, militer Amerika Serikat kembali mencuri perhatian dunia.
Kali ini, bukan dengan rudal hipersonik atau kapal induk bertenaga nuklir, melainkan dengan sebuah senjata laser futuristik yang dipasang di atas drone pengintai MQ-9B SkyGuardian.
Baca Juga:
Korea Selatan Ubah Haluan: Tinggalkan F-35B, Bangun Armada Drone Tempur di Atas Kapal Induk
Inovasi ini diluncurkan dalam ajang bergengsi Sea Air Space 2025 di National Harbor, Maryland, oleh perusahaan pertahanan General Atomics Aeronautical, yang selama ini dikenal sebagai pionir dalam pengembangan sistem tempur nirawak.
Senjata laser yang ditanamkan dalam drone tersebut bukan sekadar tambahan, melainkan sebuah lompatan besar dalam dunia peperangan udara modern.
Dengan kekuatan pancaran sekitar 25 kilowatt, laser ini diklaim mampu melumpuhkan atau menghancurkan target kecil secara presisi -- termasuk rudal atau drone musuh.
Baca Juga:
Militer Pakistan Dibombardir Drone Israel, Dunia Waspadai Koalisi Baru
Lebih mengejutkan lagi, teknologi ini didesain untuk bisa ditingkatkan hingga lebih dari 300 kilowatt, menjadikannya cukup kuat untuk melelehkan bahkan membakar infrastruktur vital dari pesawat atau rudal besar.
“Ini bukan sekadar peningkatan taktis -- ini adalah revolusi dalam pengendalian udara,” ujar Letkol (Purn) Michael Harrow, analis militer dan mantan pilot UAV Angkatan Udara Inggris.
“Bayangkan sebuah armada drone yang bisa menetralisasi ancaman dalam sekejap, tanpa perlu satu pun peluru.”