Gangguan luar angkasa
Saat gelombang gravitasi atmosfer yang dihasilkan letusan gunung berapi atau sumber apa pun mencapai atmosfer, ini dapat memicu gangguan perjalanan ionosfer.
Baca Juga:
Gerakan Pungut Sampah (GPS) Dilakukan Satgas Preventif Ops Damai Cartenz di Intan Jaya
Hal tersebut merupakan gelombang kompresi yang dapat meningkatkan fluktuasi kepadatan plasma secara substansial dalam waktu singkat dan dapat melakukan perjalanan sejauh ribuan mil di seluruh dunia.
Efek tersebut dapat mengganggu teknologi modern seperti keakuratan satelit sistem penentuan lokasi global (GPS).
Di masa lalu, pada tahun 2013 dan 2015, letusan gunung berapi telah dikaitkan dengan perubahan terukur di ionosfer seperti yang terdeteksi oleh penerima GPS.
Baca Juga:
3 Langkah Ini Ampuh Melacak HP yang Hilang
Untuk mempelajari gangguan ini lebih mendetail dibandingkan pengaruhnya terhadap GPS, peneliti menggunakan data dari fasilitas Low Frequency Array (Lofar). Lofar terdiri dari lusinan antena radio yang tersebar di seluruh Eropa, dirancang untuk mengamati sumber radio alami di alam semesta.
Penampakan sumber radio di ruang angkasa jika dilihat melalui ionosfer, mirip dengan pandangan objek melalui segelas air dapat menjadi terdistorsi saat diaduk atau dikocok.
Dengan analisis yang cermat, distorsi ini dapat digunakan untuk memahami hal yang terjadi di ionosfer. Perjalanan gangguan ionosfer dapat meningkatkan distorsi tersebut, terutama pada panjang gelombang radio yang digunakan dengan Lofar.