Ganggu Sinyal Internet
Para ilmuwan dengan teliti memonitor keadaan untuk mengevaluasi potensi dampak angin matahari pada medan magnet dan satelit planet kita, dengan kemungkinan efek tak langsung terhadap internet, jaringan seluler, dan GPS, seperti yang dilaporkan oleh NASA.
Baca Juga:
Viral Kemunculan 2 Matahari di Sumatera Barat, BMKG Beri Penjelasan
Menurut NASA, lubang koronal umumnya dianggap tidak berbahaya oleh para ahli dan biasanya terletak di sekitar kutub matahari.
Wilayah tersebut memiliki suhu yang lebih rendah, kepadatan bintang yang kurang padat, dan muncul selama fase kurang aktif dari siklus 11 tahun matahari.
NASA menjelaskan bahwa lubang koronal adalah wilayah terbuka secara magnetis yang menjadi salah satu sumber angin matahari berkecepatan tinggi.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
"Mereka tampak gelap ketika diamati dalam berbagai panjang gelombang sinar ultraviolet ekstrem, seperti yang terlihat di sini. Terkadang, angin matahari dapat menghasilkan aurora di lintang yang lebih tinggi di Bumi," tambah pihak NASA.
Observatorium Dinamika Matahari NASA menangkap kedua lubang tersebut, yang mana pertama kali muncul pada 23 Maret lalu.
Lubang koronal itu menghasilkan aurora jauh lebih selatan dari biasanya, yang membuat langit di atas Arizona, AS berubah menjadi ungu dan hijau elektrik.