Harap diingat bahwa, seperti layanan AI yang lain, CekSumber dapat menghasilkan jawaban yang salah, karena itu sumber referensi jawaban selalu dikirim kepada pengguna untuk dapat dicek kembali.
Pengembangan CekSumber turut menggandeng organisasi periksa fakta yakni Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), untuk mendapatkan sumber yang akurat.
Baca Juga:
Pengakuan CEO Klarna: AI Hemat Memang Biaya tapi Tak Dongkrak Produktivitas
Andrew menjelaskan platform ini akan meningkatkan literasi digital masyarakat dalam memerangi hoaks dan disinformasi.
Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho mengatakan AI dalam chatbot CekSumber dilatih untuk mengenali sumber informasi yang kredibel seperti media jurnalistik, situs periksa fakta, dan sumber otoritatif lainnya.
“Namun demikian masyarakat tetap harus kritis, karena meskipun relatif kecil, AI punya potensi keliru, sehingga cara baca lateral, komparasi informasi dari berbagai sumber, baik dari chatbot Ceksumber maupun sumber kredibel lain, masih tetap sangat penting,” kata Septiaji.
Baca Juga:
Pengakuan CEO OpenAI: ChatGPT Sering Ngaco tapi Tetap Dipercaya!
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.