“Itu bisa menjadi momen yang ideal bagi objek ini untuk bermanuver secara diam-diam,” ujar Loeb.
Hipotesis Loeb mengingatkan pada teori “Hutan Gelap” dari dunia fiksi ilmiah, yang menyatakan bahwa peradaban alien cerdas cenderung bertindak diam-diam atau mengamati secara rahasia demi mempertahankan eksistensinya.
Baca Juga:
Pemanfaatan AI di Indonesia Tertinggi di Dunia, Menkomdigi Ungkap Potensi Besar
Dalam skenario seperti itu, objek seperti 31/ATLAS dapat berfungsi sebagai pengintai antar galaksi.
Meski demikian, komunitas astronom global masih menahan diri dari kesimpulan terlalu dini. Sebagian besar ilmuwan menilai bahwa kemungkinan besar 31/ATLAS hanyalah komet dengan perilaku yang unik, dan bukan pesawat luar angkasa cerdas.
Hingga saat ini, pengamatan dan analisis terhadap objek tersebut masih terus dilakukan oleh berbagai observatorium di dunia.
Baca Juga:
Hadiri Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 di Belgia, Dewan Pers Sebut AI Peluang Sekaligus Ancaman
Peneliti berharap bahwa pendekatan dekatnya ke Matahari bisa memberi lebih banyak data untuk mengungkap apakah objek ini hanyalah pengembara antarbintang biasa, atau petunjuk awal adanya teknologi canggih dari luar angkasa.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.