WahanaNews.co I Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi didesak untuk menunda pelaksanaan kegiatan
pembelajaran secara tatap muka sampai penularan virus coronaterkendali.
Hal itu disampaikan Koalisi warga untuk Lapor COVID-19saat konferensi pers
secara virtual pada Minggu (1/08/2021).
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Relawan Lapor COVID-19
Diah Dwi Putri mengemukakan bahwa angkapositivity rate--perbandingan
jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah pemeriksaan yang dilakukan-- yang
masih tinggi menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak pelaksanaan pembelajaran
tatap muka terhadap peningkatan risiko penularan virus corona.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
"Dari Januari hingga Juli 2021, total laporan dari masyarakat yang
melaporkan kegiatan belajar tatap muka ada 95 laporan di saat angkapositivity
ratemencapai 40 persen," katanya dalam siaran konferensi pers
yang dipantau dari Jakarta.
Menurut laporan yang
masuk, ia menjelaskan, masih ada sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran
secara tatap muka pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
Level 3 dan 4.
Menurut Diah, laporan
mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka paling banyak
masuk pada Juli 2021, pada awal tahun ajaran 2021/2022. Ada 29 laporan yang
masuk selama kurun itu.
"Ada laporan selama empat pekan berturut-turut dan di pekan keempat Juli
laporannya paling banyak karena bertepatan dengan tahun ajaran baru yang
bertepatan dengan PPKM skala 4 dan 3," katanya.