Blumenthal memperingatkan, hanya antara 3 sampai dan 5 persen sambaran petir yang merupakan sambaran langsung.
Cedera kontak, yang terjadi saat seseorang menyentuh suatu seperti pohon atau bangunan saat benda tersebut tersambar petir, merupakan 5 persen cedera petir lainnya.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Cedera petir yang paling umum terjadi akibat kilatan samping dan arus tanah, yang mencakup lebih dari 80 persen. Dalam kilatan samping, korban sedang berdiri di dekat suatu benda ketika tersambar petir, menyebabkan sebagian potensi listrik memancar ke orang yang melihatnya.
Arus tanah juga serupa, hanya saja terjadi ketika petir menyambar tanah di bawah kaki korban. Insiden-insiden ini dapat membahayakan banyak orang sekaligus.
“Inilah sebabnya (ada kejadian) seluruh kawanan hewan musnah karena sambaran petir,” kata Blumenthal.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Sejumlah Daerah Siaga Hujan Lebat 5-11 Juli 2024
Sebanyak 10 hingga 12 persen cedera petir arus tanah disebabkan oleh fenomena aneh aliran pita ke atas.
Ini terjadi karena gaya listrik bermuatan positif di tanah tertarik ke awan badai bermuatan negatif di atasnya.
Saat muatan positif menumpuk, ia akan mengirim semacam batang udara bermuatan ke langit. Itu yang kemudian disetrum ke bawah.
Saat ini, kematian akibat petir relatif jarang terjadi di Amerika Serikat, berkat upaya Cooper dan rekan-rekannya di Dewan Keselamatan Petir Nasional.