WahanaNews.co, Jakarta - Sebanyak 30 layanan publik yang kena dampak serangan siber di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sudah pulih lewat metode dekripsi (decrypt) atau membuka data yang dikunci hacker.
"Hingga hari Selasa tanggal 9 Juli 2024 Pukul 19.00 WIB, terdapat total 30 layanan dari 12 K/L/D yang telah berhasil dipulihkan atau Go Live," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, di kantornya, Jakarta, Selasa (9/7), dikutip dari siaran pers lembaga.
Baca Juga:
Polisi Ungkap 12 Selebgram yang Direkrut Sindikat Judol di Jakbar Hasilkan Rp30 Miliar
Sejak 20 Juni, PDNS 2, di Surabaya, luluh lantak kena serangan siber teknik ransomware. Ini membuat data-data PDNS terkunci tak bisa diakses K/L pengguna layanan. Peretas diklaim meminta tebusan US$8 juta.
Namun, kelompok Brain Cipher tiba-tiba muncul dan mengklaim sebagai peretas. Mereka memberi pembuka kunci alias dekripsi gratis lewat link download di situs gelap.
Semuel Abrijani Pangerapan, saat masih menjabat Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (4/7), menyebut kunci yang didapat dari Brain Cipher itu sudah berfungsi di spesimen.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Sindikat Judi Online di Apartemen Jakbar Retas Situs Pemerintah
Hadi Tjahjanto melanjutkan, berdasarkan hasil pemetaan dan validasi, ada 167 dari total 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2 yang terdampak.
"[Pemulihan] masih berjalan, saat ini terdapat sekitar 7 layanan dari 6 kementerian, lembaga, dan daerah yang diupayakan akan segera pulih," lanjut dia.
Menurut Hadi, percepatan pemulihan layanan PDNS 2 dilakukan dengan memaksimalkan ketersediaan backup data di PDNS 3 (Cold Site) di Batam dan backup lokal di PDNS 2 Surabaya.