WahanaNews.co | Perusahaan MoEngage luncurkan laporan data terbaru Customer Engagement Benchmark (CEB) Report.
Laporan ini mencakup 6 edisi untuk berbagai lokasi di seluruh dunia, seperti Amerika Utara dan Asia Tenggara, dan mencakup tolok ukur saluran komunikasi terbaru di empat vertikal utama - Belanja, Media & Hiburan, Perbankan, dan Perjalanan.
Baca Juga:
Presiden Terpilih Prabowo Subianto Dipuji Media Asing, Katakan Ini
Menurut laporan terbaru, ekonomi internet Asia Tenggara bernilai US$174 miliar tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai US$363 miliar di tahun 2025.
Pada tahun tersebut, lebih dari 80% koneksi di kawasan ini akan didominasi oleh smartphone.
Dengan demikian, perusahaan merasakan adanya urgensi merangkul transformasi digital untuk mengikuti konsumen saat ini di mana Asia Tenggara sedang bergerak menuju jaringan 5G.
Baca Juga:
Kantongi 2 Medali Emas, Indonesia Naik ke Posisi ke-28 di Klasemen Olimpiade 2024
Di sisi lain, banyak pihak yang mengkhawatirkan risiko perlambatan ekonomi akibat resesi global pada 2023.
Saat brand konsumen menavigasi jalan mereka dalam melalui resesi, mayoritas perusahaan meningkatkan upaya mereka untuk mendorong keterlibatan dan retensi Pelanggan dengan lebih berfokus pada membangun loyalitas brand dengan pelanggan yang sudah ada.
Dengan memanfaatkan data pihak pertama, brand dapat memahami pola dan preferensi perilaku pelanggan untuk melayani rekomendasi yang relevan dan tepat waktu dengan lebih baik pada waktu yang tepat dan pada saluran komunikasi yang tepat.
Laporan MoEngage akan membantu tim pemasaran di berbagai industri memahami strategi Customer Engagement digital terbaru dalam melibatkan pelanggan yang sudah ada menggunakan data.
Laporan ini juga menyediakan kumpulan studi kasus tentang bagaimana tim pemasaran perusahaan global melibatkan pelanggan dengan menggunakan platform keterlibatan berbasis wawasan seperti MoEngage.
Di Asia Tenggara, laporan tersebut mengungkapkan dampak pada pengalaman pelanggan di berbagai industri, salah satunya di Indonesia:
●74% konsumen di Indonesia jarang dapatkan berita dan pembaruan olahraga yang relevan
● 33,2% orang Indonesia menginginkan pengingat pembaruan langganan dan peringatan melalui notifikasi push di handphone, sementara 25,20% lebih memilih pesan dalam aplikasi seluler dan spanduk situs web pesan dalam aplikasi
● mobile in-app message masih menjadi cara yang paling diminati konsumen Indonesia untuk mendapatkan pembaruan dan peringatan pengiriman dengan 28,8%, diikuti oleh notifikasi push di handphone dengan 25,6% dan WhatsApp dengan 18,4%
● 20,4% konsumen di Indonesia ingin mendapatkan penawaran pinjaman dan pembaruan dari bank melalui WhatsApp, sementara 18,8% konsumen di Indonesia mengandalkan notifikasi push untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang pasar saham atau portofolio investasi
“Laporan kami menunjukkan bahwa untuk meningkatkan loyalitas brand dan menumbuhkan LTV ke depan, perusahaan di Asia Tenggara harus menganalisis perilaku pelanggan dan perjalanan mereka untuk lebih memahami cara mempersonalisasi dan meningkatkan pengalaman brand secara keseluruhan,” kata General Manager Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, MoEngage Saurabh Madan.[zbr]