Iklan YouTube semakin memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan Google secara keseluruhan. Perusahaan ini menjual lebih dari $22 miliar (sekitar Rp344 triliun) iklan di platform tersebut dari awal tahun ini hingga September.
Namun platform streaming ini juga berusaha mendorong lebih banyak orang untuk membayar YouTube Premium, yang menghilangkan iklan, memungkinkan orang mengunduh video, streaming video dengan kualitas yang lebih tinggi, dan mengakses YouTube Music. Awal tahun ini, perusahaan menaikkan harga YouTube Premium sebesar $2 (sekitar Rp31 ribu) menjadi $14 (sekitar Rp218 ribu) per bulan.
Baca Juga:
Polisi Bongkar Penipuan Modus Like & Subscribe YouTube Dikendalikan dari kamboja
YouTube sebelumnya mengaku sudah "meluncurkan upaya global" untuk menindak para pemblokir iklan di platform mereka.
"Platform ini telah melakukan upaya dalam skala global untuk mendorong pengguna mengizinkan iklan atau mencoba YouTube Premium", kata manajer komunikasi YouTube Christopher Lawton dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.
Jika pengguna mengalami pemblokiran YouTube, Anda mungkin melihat pemberitahuan yang mengatakan "pemutaran video diblokir kecuali YouTube masuk daftar yang diizinkan atau pemblokir iklan dinonaktifkan."
Baca Juga:
YouTube Segera Hadirkan Fitur Sleep Timer
Ini juga termasuk permintaan untuk mengizinkan iklan atau mencoba YouTube Premium.
Anda mungkin juga mendapatkan keterangan YouTube terhadap pemblokir iklan, tapi masih dapat menonton video. Menurut The Verge, YouTube sekarang melakukan pemblokiran sepenuhnya hampir setiap saat.
YouTube juga mengonfirmasi mereka menonaktifkan video untuk pengguna yang memblokir iklan pada Juni. Namun, Lawton menjelaskan bahwa itu hanya sebagai "eksperimen kecil secara global" pada saat itu.