Satuan ini juga memiliki markas resmi yang berada di Lapangan udara Kalijati (Pangkalan Udara Suryadi Suryadarma).
Saat itu, satuan udara ini beranggotakan sekitar 20 orang dan juga dilengkapi dengan peralatan penyemportan hama yang lebih modern yang dibeli dari Amerika Serikat guna menggantikan alat semprot hama yang dibeli dari Polandia saat dekade 60-an.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
3. Melakukan Beragam Misi Pertanian dan Hilang Tergerus Zaman
Sepanjang sejarahnya, Satuan Udara Tani (Satud Tani) telah melakukan beragam misi untuk penanggulangan hama hampir di seluruh wilayah di Indonesia yang dipusatkan menjadi lahan pertanian guna mendukung program ketahanan pangan nasional.
Mulai dari Medan, Aceh, Brebes, Talaud, Ponorogo, Lampung dan beberapa daerah pertanian lainnya pernah menjadi tempat operasi satuan ini.
Baca Juga:
Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin Bagikan 25 Kaki Palsu Sambut Hari Bakti TNI AU
Selain itu, satuan ini juga pernah bertugas untuk melakukan operasi anti wabah seperti yang dilakukan di Semarang, Manado dan Palembang.
Satuan udara ini juga pernah melakukan tugas sipil lain non pertanian seperti melakukan misi hujan buatan, operasi foto udara, penerjuanan payung dan beragam tugas lainnya.
Meskipun terbilang sebagai satuan udara yang cukup sukses melakukan beragam operasi di bidang pertanian dan sipil, ternyata satuan udara ini pada akhirnya harus tersingkirkan oleh perkembangan zaman yang kian modern.