"Faktanya, prediksi peneliti Kaspersky tahun ini menjelaskan bahwa penjahat dunia maya akan memperkenalkan eksploitasi baru pada perangkat seluler, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat pintar."
Kaspersky memprediksi ancaman yang memanfaatkan kerentanan di browser, plugin (unduh melalui drive), dan rekayasa sosial "masih menjadi metode utama penjahat dunia maya untuk melakukan penetrasi berbahaya ke dalam sistem."
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
Menurut Badan Keamanan Siber Uni Eropa (ENISA), rekayasa sosial merupakan teknik-teknik buat membujuk calon korban agar mengungkapkan informasi spesifik atau melakukan tindakan tertentu untuk alasan yang tidak sah.
Contoh riilnya penipuan online modus apk yang dikirim via WhatsApp yang jika diklik bisa menyedot password rekening bank.
Alhasil, Kaspersky pun merekomendasikan sejumlah langkah antisipasi kepada pengguna:
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Perkembangan Perekonomian Indonesia 10 Tahun Terakhir
+ Jangan mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
+ Jangan mengklik tautan apa pun dari sumber tidak dikenal atau iklan online yang mencurigakan.
+ Buat kata sandi yang kuat dan unik, termasuk campuran huruf kecil dan besar, angka, dan tanda baca, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor.