Ia menambahkan, siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan siswa di shift pagi PTMT. Jadi, tes usap antigen dan PCR akan dilakukan kepada para siswa, guru, dan karyawan di SMPN 10 yang aktif di shift tersebut.
“Nanti dari situ akan dikembangkan kembali jika ditemukan ada kasus positif lagi," jelas Dadang.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Perwal secara tegas melarang siapa pun yang berstatus positif Covid-19 atau di keluarganya ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mengikuti PTMT.
"Belum diketahui siswa itu terpapar di mana. Siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG)," kata dia lagi.
Sementara itu, PTM di 36 SD di Kota Bogor sudah berjalan sejak Senin (18/10). Jumlah tersebut akan bertambah pada pekan berikutnya dengan menyesuaikan verifikasi faktual yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Bogor.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, diperkirakan akan ada 36 SD berikutnya yang akan melaksanakan PTM pada gelombang berikutnya pekan depan. Namun, hanya dilaksanakan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
“Nanti setelah 36 sekolah ini, nanti diverifikasi untuk 36 sekolah berikutnya. Begitu terus sampai semuanya bisa sekolah PTM, tapi kelas 1, 2, dan 3 belum saya rekomendasi, kalau kondisi memungkinkan, maka dia akan menyesuaikan diri nanti,” kata Hanafi.
Lebih lanjut, Hanafi mengatakan, PTM yang digelar di sekolah-sekolah tersebut bisa dilaksanakan secara hybrid atau sistem campuran, yakni 50 persen siswa belajar di kelas, sementara siswa lainnya dapat menyaksikan pembelajaran di sekolah secara daring.