Bisa menyebabkan perceraian psikologis; serumah tapi saling abai. Akhirnya menciptakan keretakan rumah tangga. Hal ini kerap membuka celah bagi pihak ketiga masuk dalam rumah tangga seseorang, ujar Coach Rheo.
Untuk itu Coach Rheo mengingatkan tentang pentingnya membuang beban emosi secara tuntas. Apalagi jika sudah ada indikasi beban emosi tidak terkendali. Mulai ada letupan-letupan kecil.
Baca Juga:
Anda Sulit Mengontrol Emosi? Sains Ungkap Rahasianya
“Jangan terus dikendalikan. Tapi harus tahu cara membuangnya dari sistem syaraf kita, ujar pakar yang telah melewati puluhan ribu jam praktek dan belajar di bidang teknologi pikiran, serta meraih puluhan sertifikasi, dan ratusan training lainnya di bidang pengembangan diri.”
Lapisan emosi tersebut, kata Coach Rheo, tidak terlihat begitu saja dipermukaan. Salah satu clientnya sempat menceritakan kepadanya bahwa dia kerap marah meledak-ledak dalam kesehariannya.
Ternyata hal ini disebabkan dari diri sendiri, yang menyalahkan karena ibunya meninggal akibat kelalaiannya di masa lalu. Sehingga seluruh beban penyesalan tertanam yang membuatnya kerap meledak-ledak di keseharian hidupnya, cerita Coach Rheo.
Baca Juga:
4 Zodiak Ini Terlalu Melibatkan Perasaan Saat Ambil Keputusan
Pada masalah lain seorang client marah meledak-ledak dan memukuli anaknya kemudian menyesal setelahnya. Namun hal itu terus berulang sepanjang waktu. Ia tidak punya kendali atas dirinya.
“Ternyata itu timbunan emosi pengalaman masa kecil akibat perselingkuhan orangtuanya. Dimana ia dipaksa memanggil bunda kepada wanita lain yang ayahnya bawa ke rumah. Ia sangat membenci ayahnya. Kebencian pada ayahnya ia luapkan kemana-mana,” ungkap Coach Rheo.
Berbagai trauma seperti ini, kata Coach Rheo, jika tidak diselesaikan bisa menciptakan ledakan bersifat neurotic; otomatis, tanpa dipikirkan, dan tak terkendali.