Coach Rheo memberi analogi. Seperti orang yang tengah mabuk beban emosi mengambil alih kesadarannya. Memengaruhi peranan otak neocortex (pusat pikiran rasional).
“Sehingga sering digambarkan seperti gelap mata. Sejenak seperti bukan kita. Itulah saat beban emosi menghampiri kita, dan mengambil alih semuanya,” ujarnya.
Baca Juga:
Otak Lelah di Era Digital: Waspadai Neural Fatigue yang Mengintai
Dalam kehidupan sehari-hari, kata Coach Rheo, hal ini banyak terjadi. “Misalnya ketika melihat plang diskon langsung tergerak untuk belanja.”
“Atau menghadapi anak nakal langsung mau marah. Atau respon sederhana tersinggung ketika ada orang mengambil jalur di saat sedang berkendara.”
Faktor ini menurut Coach Rheo, penyebabnya sangat banyak.
Baca Juga:
Saat Sakit Hati Menyiksa, Ini Cara Tepat untuk Pulih
“Di satu sisi kita begitu menyayangi dan mencintai anak, tapi di saat yang lain dapat marah meledak.”
“Marah meledak kita seakan lupa semua cinta itu. Kita seperti menjadi Hulk yang hijau, besar mengamuk. Tapi setelahnya kembali tersadar. Akhirnya menyesali perbuatan kita,” sebutnya.
Apa faktor penyebabnya? Menurut Coach Rheo sangat bervariasi. Tergantung pengalaman di masa lalu yang membentuk model dunia internal dalam pikiran.