"Radiasi dari matahari disebut radiasi gelombang pendek, sementara radiasi dari bumi disebut radiasi gelombang panjang. Keduanya memiliki spektrum absorpsi berbeda," jelasnya.
Pengaruh Serapan Radiasi Matahari ke Udara Panas
Baca Juga:
Suhu Sentuh 36 Derajat, BMKG Pastikan Cuaca Panas Masih Akan Berlanjut
Menurut Sonni, radiasi dari matahari cenderung lebih banyak diserap di lapisan atas atmosfer seperti stratosfer hingga termosfer. Biasanya radiasi akan terserap pada spektrum ultraviolet.
Sebaliknya, radiasi gelombang panjang yang dipancarkan dari permukaan bumi cenderung diserap di troposfer. Penyerapannya terjadi melalui spektrum inframerah.
"Semakin tinggi konsentrasi partikel pengabsorpsi, semakin besar energi yang terserap, sehingga suhu udara pun meningkat," kata Sonni.
Baca Juga:
Peneliti Temukan Kaitan Panas Ekstrem dan Risiko Penuaan Dini
Peningkatan Suhu Disebabkan Gas Rumah Kaca
Peningkatan suhu yang kini dirasakan masyarakat tidak lepas juga dari peran gas rumah kaca seperti uap air dan karbon dioksida (COâ‚‚). Selain itu, partikel aerosol akibat polusi dan debu di udara pun ikut berpengaruh.
Gas dan partikel tersebut menyerap panas dari bumi dan menjebaknya di atmosfer sehingga panas sulit keluar ke angkasa. Selain itu, perubahan tutupan lahan akibat alih fungsi kawasan hijau menjadi area terbangun seperti beton dan aspal juga memperkuat efek pemanasan tersebut.