WahanaNews.co, Jakarta - Kabar bahwa ada dua zona megathrust di Indonesia berpotensi menyebabkan gempa besar dan memicu tsunami karena sudah lama tak melepaskan energi besarnya menjadi sorotan masyarakat dalam satu pekan terakhir. Berikut adalah rangkumannya.
Hal ini bermula saat Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono merilis pernyataan yang menyebut bahwa gempa di dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca Juga:
Normal Fault Kerak Bumi Picu Gempa 5,4 M di Sanana Maluku Utara
Pernyataan Daryono sebetulnya muncul untuk mengomentari gempa Jepang pekan lalu yang bersumber dari Megathrust Nankai.
Melansir CNN Indonesia, Selasa (20/8/2024) dalam keterangan resminya, Daryono memperingatkan dua megathrust di Indonesia, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, sudah lama tak melepaskan energinya.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," kata Daryono.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Usai keterangannya itu, media sosial dipenuhi unggahan soal kerisauan tentang potensi pecahnya megathrust.
Klarifikasi Daryono
Setelah berita mengenai potensi gempa besar dari dua megathrust 'tinggal menunggu waktu', Daryono mengklarifikasi hal tersebut. Menurutnya, itu bukan berarti gempa mau terjadi dalam waktu dekat.