Merujuk Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, kedua segmen megathrust itu terakhir kali gempa lebih dari dua abad silam.
Megathrust Selat Sunda, yang punya panjang 280 km, lebar 200 km, dan pergeseran (slip-rate) 4 cm per tahun, tercatat pernah 'pecah' pada 1699 dan 1780 dengan Magnitudo 8,5.
Baca Juga:
Normal Fault Kerak Bumi Picu Gempa 5,4 M di Sanana Maluku Utara
Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, serta slip-rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M8,9.
Tak terkait gempa Jepang
Jepang, sebagaimana Indonesia, memiliki banyak zona megathrust yang bisa 'pecah' kapan pun hingga memicu gempa besar dan tsunami, seperti yang terjadi pada gempa Nankai pekan lalu. Namun, apakah megathrust di Jepang dan Indonesia saling berkaitan?
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Pada Jumat (9/8)pukul 14.42.58 WIB,gempa besar dengan Magnitudo7,1 mengguncang Jepang. Lindu yang memicu tsunami 31 cm tersebut bersumber dari zona megathrust Nankai, yang juga merupakan nama palung, di selatan Jepang.
Menurut Daryono zona megathrust ini memiliki palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu.
Palung Nankai memiliki beberapa segmen megathrust. Jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan hingga M 9,1.