Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, masih terdapat sejumlah profesi yang dianggap lebih tahan terhadap gelombang otomatisasi AI, terutama karena sifatnya yang kompleks secara emosional dan sosial, serta keterlibatan langsung dengan manusia dalam kondisi nyata.
Berikut beberapa bidang pekerjaan yang dinilai masih relatif aman dari ancaman penggantian oleh AI:
Baca Juga:
Lewat Teknologi AI, Indonesia Berhasil Capai Swasembada dan Siap Percepat Pengentasan Kemiskinan
1. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Menurut pakar karier Cenedella, profesi yang mengharuskan pemahaman emosional, empati, dan kebijaksanaan manusia masih sulit digantikan oleh kecerdasan buatan.
“Pekerjaan yang mengandalkan pengetahuan dan kebijaksanaan belum digantikan AI. Terutama pekerjaan di bidang pelayanan kesehatan dan sosial,” jelasnya.
Baca Juga:
Sandbox Kesehatan 2025 Resmi Dibuka, Kemenkes Ajak Pelaku Teknologi Kesehatan Berinovasi
Profesi seperti perawat, terapis, pekerja sosial, dan dokter masih memerlukan sentuhan manusia yang tidak dapat diimitasi oleh teknologi, karena mereka melibatkan interaksi kompleks dengan pasien yang memiliki latar belakang dan kondisi unik.
2. Bidang Hukum
Meski AI sudah mulai digunakan untuk mendukung pekerjaan administratif dalam bidang hukum, seperti analisis dokumen atau riset hukum, profesi inti seperti pengacara masih relatif aman.