“Pekerjaan lain yang tahan AI yakni di bidang hukum. Meskipun paralegal dan asisten hukum mungkin merasa otomatisasi mengurangi pekerjaan mereka, pengacara tetap aman,” kata Cenedella.
Hal ini karena pekerjaan pengacara tak hanya soal menerapkan hukum, tetapi juga membaca situasi, bernegosiasi, menyusun argumen, dan memahami konteks sosial-politik yang kompleks hal-hal yang belum bisa dikerjakan AI secara akurat.
Baca Juga:
Lewat Teknologi AI, Indonesia Berhasil Capai Swasembada dan Siap Percepat Pengentasan Kemiskinan
3. Layanan Tanggap Darurat
Salah satu kategori pekerjaan yang diperkirakan akan tetap relevan meskipun teknologi semakin canggih adalah layanan tanggap darurat.
Profesi seperti petugas pemadam kebakaran, penyelamat, atau penjaga pantai mengandalkan kecepatan, ketangguhan fisik, dan pengambilan keputusan dalam kondisi darurat yang dinamis.
Baca Juga:
Sandbox Kesehatan 2025 Resmi Dibuka, Kemenkes Ajak Pelaku Teknologi Kesehatan Berinovasi
“Selain itu, ada pekerjaan tanggap darurat yang tahan terhadap AI.
Misalnya seperti penyelamat penjaga pantai hingga petugas pemadam kebakaran,” ujarnya.
Kondisi kerja yang tidak dapat diprediksi dan memerlukan respon manusia secara instan membuat profesi ini sulit untuk digantikan mesin.