WahanaNews.co | Industri pembuatan video rekayasa hasil kecerdasan buatan, deepfake, di darknet diungkap penelitian Kaspersky. Tarifnya bisa mencapai ratusan juta Rupiah!
"Tawaran berkisar dari pembuatan deepfake pornografi untuk motif balas dendam, hingga simulasi cryptostreams yang dimaksudkan untuk digunakan dalam penipuan kripto. Biaya video deepfake ini bervariasi mulai dari US$300 (Rp4,4 juta) hingga US$20 ribu (Rp296 juta) per menit," tulis Kaspersky dalam rilis resmi, seperti melansir dari CNNIndonesia.com.
Baca Juga:
Gawat ! CCTV Pemkab Simalungun diduga Dibobol HackerĀ
Menurut Kaspersky, para pelaku kejahatan siber terus "menawarkan layanan berbahaya" di darknet, termasuk deepfake. Bahaya dari video deepfake bukan hanya mengancam privasi seseorang melainkan keuangan mereka.
Risiko menjadi korban deepfake pun "semakin meningkat" lantaran penyerang dapat dengan mudah mengekstraksi gambar target mereka. Para penyerang pun melakukan hal tersebut dengan berbagai motif.
"Termasuk penipuan keuangan, manipulasi politik, balas dendam, dan pelecehan," tulisnya.
Baca Juga:
Grup Hacker Anonymous Global Ancam PM Israel
Penelitian pun mengungkap ada permintaan yang "signifikan" untuk pembuatan deepfake yang bahkan melebih pasokan yang tersedia. Mereka secara aktif mencari individu yang dapat membuat video palsu.
Target tiruannya beragam, mulai dari selebritas hingga tokoh politik.
"Namun, pembuatan deepfake berkualitas tinggi memerlukan keahlian teknis dan perangkat lunak canggih, itulah sebabnya individu yang ingin membuat media palsu beralih ke layanan pembuatan deepfake yang tersedia di web gelap," tulis perusahaan.