Namun, di masa depan, AI mungkin akan mampu menciptakan avatar digital yang hampir tidak bisa dibedakan dari manusia asli.
Dengan semakin majunya AI generatif, dunia menghadapi tantangan baru, baik dalam hal keamanan siber maupun dampak emosional bagi manusia.
Baca Juga:
Elon Musk Jual X ke Perusahaan AI Milik Sendiri Rp546 Triliun, Apa Maksudnya?
Sementara satu sisi teknologi ini dapat digunakan untuk kejahatan seperti yang dialami Tuan Liu, di sisi lain AI juga membuka kemungkinan baru dalam cara manusia mengenang dan berinteraksi dengan orang yang telah tiada.
Menurut Zhang, Tiongkok berada di garis terdepan dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di tingkat global.
"Dalam hal teknologi AI, Tiongkok berada di kelas tertinggi di seluruh dunia," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga:
Hadapi Lonjakan Konektivitas Saat Ramadan dan Lebaran, Indosat Perkuat Jaringan dengan AI
Selain keunggulan teknologi, Zhang juga menyoroti faktor lain yang membuat pasar AI di Tiongkok begitu berkembang pesat.
"Ada begitu banyak orang di China, banyak di antaranya memiliki kebutuhan emosional yang kuat. Hal ini memberi kami keuntungan besar dalam hal permintaan pasar," tambahnya.
Salah satu aplikasi teknologi AI yang berkembang di Tiongkok adalah layanan pembuatan avatar digital, yang memungkinkan seseorang untuk "menghidupkan kembali" orang yang telah meninggal atau menciptakan representasi virtual orang yang masih hidup, seperti anggota keluarga atau pasangan.