Sementara itu, Peneliti Perludem Amalia Salabi mengatakan sinergi yang baik dengan semua pemangku kepentingan adalah kunci untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran misinformasi.
"Kami percaya kolaborasi dengan TikTok dapat membantu menyehatkan ekosistem informasi serta melindungi pemilih dari narasi yang membahayakan selama tahapan Pemilu 2024," ujar Amalia.
Baca Juga:
Perludem Ungkap Politisasi Bansos Pada Pilkada Tak Semasif Pemilu 2024
TikTok juga bekerja sama dengan AFP Indonesia, sebagai mitra pemeriksa fakta. Kemitraan ini memungkinkan TikTok untuk mengidentifikasi potensi misinformasi.
Selain melaporkan dan menilai potensi misinformasi, TikTok bersama mitra pemeriksa fakta seperti AFP Indonesia, juga melakukan deteksi proaktif dan membuat basis data misinformasi untuk membantu moderator menangkap dan mengambil keputusan yang akurat terhadap tren yang sedang berkembang di internet.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.