WahanaNews.co, Jakarta - Jagat maya dihebihkan dengan munculnya fenomena matahari kembar atau yang dikenal dengan sebutan Sun Dog di wilayah Sumatera Barat.
Hal ini diketahui setelah sebuah video diunggah oleh akun X dengan username @never_alonely. Fenomena alam ini secara ilmiah disebut dengan istilah Perihelion.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Dalam video yang dishare, pemilik akun X @never_alonely terlihat sedang duduk di atas perahu sambil merekam kejadian yang sangat unik. Dua matahari terlihat seolah-olah berada di posisi berseberangan.
Dalam cuplikan tersebut, terlihat satu matahari yang bersinar terang dengan latar awan yang cukup cerah.
Di sisi lain, matahari yang terlihat di belakang awan gelap memberikan sinar yang khas, menciptakan kontras yang menarik dalam pemandangan tersebut.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
“Penampakan matahari kembar tertangkap kamera hape netizen di Sumbar. Ga tau juga kalo penjelasan sainsnya gimana ini fenomena matahari ada dua,” tulis keterangan video tersebut, dikutip Sabtu (24/2/2024).
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, Yudha Nugraha, menyebut fenomena matahari kembar adalah fenomena biasa.
Hal itu terjadi karena faktor peralihan musim hujan ke kemarau.
"Fenomena ini memang terjadi pada kondisi tertentu. Dia muncul ketika adanya pembiasan atmosfer di partikel hidrometeorologis atau partikel basah seperti es. Sehingga ini akan membiaskan matahari di permukaan bumi yang muncul seperti pola matahari menjadi dua. Dan ini biasanya terjadi pada peralihan musim hujan ke kemarau. Jadi hal ini adalah hal biasa," kata Yudha, melansir detikSumut.
Menurut Yudha, fenomena matahari kembar tersebut dalam bidang ilmu pengetahuan dikenal sebagai sun dog.
Yudha menjelaskan bahwa kejadian sun dog memiliki karakteristik yang serupa dengan fenomena lainnya seperti halo matahari dan cincin matahari.
"Ini adalah fenomena biasa. Sun dog memiliki karakteristik sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin. Karena ini kejadian jarang, pasti dikaitkan dengan kejadian bencana atau kondisi yang mengerikan lainnya. Secara ilmiah itu tidak ada pembuktiannya (akan muncul bencana). Jadi ini adalah fenomena biasa," ungkapnya.
Fenomena Sun Dog ini bukan kali pertama muncul di dunia. Beberapa negara di dunia seperti Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia pernah mengalami hal serupa.
Fenomena ini bisa juga dipicu adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kumpulan cahaya tersebut dapat berbentuk seperti bola yang membuat refleksi seolah-olah ada matahari tambahan.
Pada tahun 2016, di Kota Kazan, Rusia, tercatat kejadian fenomena Sun Dog yang menampilkan matahari yang terlihat dalam tiga bentuk.
Fenomena Sun Dog ini terjadi secara ilmiah ketika sinar matahari melewati kelompok lempeng es kristal berbentuk heksagonal.
Kristal ini tersusun secara horizontal di atmosfer, menyebabkan sinar matahari terlihat seolah-olah dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat.
Meskipun dalam pandangan masyarakat awam, banyak yang menghubungkan fenomena ini dengan pertanda negatif atau kaitannya dengan mitos tertentu, namun secara ilmiah, kejadian ini adalah hal yang biasa dan tidak menunjukkan adanya sesuatu yang buruk yang akan terjadi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]