WahanaNews.co | Neno
Warisman, aktivis politik, diminta untuk tidak melakukan cara-cara lama dengan memprovokasi
publik melalui politisasi kegiatan keagamaan.
Baca Juga:
Soal AHY Tak Jadi Cawapres Anies, Ngabalin: Jangan Serang Jokowi
Hal itu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden
Ali Mochtar Ngabalin, belum lama ini.
Ngabalin memberikan komentar terkait ajakan Neno Warisman
agar publik mengikuti Doa dan Tahlil Nasional ditujukan kepada 6 pengawal Habib
Rizieq yang tewas ditembak polisi.
"Enggak usah pakai gaya lama untuk mempengaruhi orang,
memprovokasi orang, enggak usah, biasa saja," ujar Ngabalin.
Baca Juga:
PLN Tunjukkan Proyek PLTS Terapung dan Upaya Transformasi Digital di Ajang AIPF 2023
Ngabalin mengatakan, Neno Warisman dan Tim Pengawal
Peristiwa Pembunuhan (TP3 6 Laskar FPI sah-sah saja menggelar kegiatan doa dan
tahlil.
Namun, Ngabalin meminta agar acara doa tersebut tidak
dipolitisasi sehingga menjadi ajang memprovokasi publik.
"Kalau dia mau bikin tahlil, ya tahlil saja, tak usah
dipolitisir urusan itu, biasa saja. Tahlilan itu penting, orang tahlil mengirim
100 hari, 40 hari, tiga hari, tujuh hari, biasa," ucap Ngabalin.
"Tapi mengomandoi orang, mempolitisir, kemudian
menyebutkan ada orang mati cuma-cuma dan segala macam...."
Ngabalin menegaskan, TP3 sendiri sudah menemui Presiden
Jokowi. Sebaliknya, Jokowi juga sudah meminta TP3 untuk menyerahkan bukti-bukti
yang dimiliki kepada Komnas HAM.
Atas dasar itulah, Ngabalin mengategorikan ajakan massal
Neno Warisman untuk acara itu adalah aksi provokasi umat.
"Kemarin kan tim TP3 sudah menghadap presiden, ada bukti-bukti
diserahkan kepada Komnas HAM. Cara itu yang menurut saya cara provokasi, mabuk
agama. Enggak usah provokasi umat deh dengan cara-cara lama itu," katanya.
Sebelumnya, melalui akun twitternya, Ngabalin menyindir
ajakan mantan pendukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019, Neno Warisan, untuk
ikut Doa dan Tahlil Nasional kepada enam Laskar FPI yang mati ditembak anggota
Polri.
Ali Ngabalin menyebut ajakan tersebut dari orang-orang yang
mabuk agama.
"Mabok lagi, mabok lagi. mabok lagi, mabok lagi. Maaaaboook
mabok lagi. Kalau sudah, mabok. Mabok lagi...mabok lagi, mabok lagi...
maaaaboook sampai mati. He he he he he #MabokAgama," tulis Ngabalin di twitter
@AliNgabalinNew.
Melalui akun Twitter, politikus Golkar itu membagikan cuitan
tersebut bersama potongan video yang menunjukkan ajakan Neno untuk mengadakan
Tahlil Nasional pada tanggal 16 Maret 2021.
"Jadi doa dan tahlil nasional pada tanggal 16 Maret 2021,
pukul 8 malam melalui zoom. Saya dan Neno Warisman channel insyah Allah akan
meliput," ujar Neno.
Selain Neno, di dalam video tersebut juga ada HM Mursalin
yang mengaku sebagai Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam
(KOMPI) dan juga mantan Komando Ulama Pemenangan Prabowo dan Sandi. [dhn]