WahanaNews.co | Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, bekerjasama dengan Angkasa Pura terkait rencana pengamanana Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Bali.
Andika mengaku diberi tugas oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
"Sesuai dengan perintah yang saya terima dari Menko Maritim dan Investasi, tugas kami menjadi penanggung jawab sektor keamanan untuk G20," kata Andika kepada wartawan di Terminal Kedatangan Internasional Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (26/11/2021).
Menurut Andika, pihaknya mulai mengenali berbagai venue yang direncanakan menjadi tempat kegiatan para peserta dalam KTT G20.
"Itulah kira-kira makanya kita berada di bandara ini. Kita juga mendapatkan panduan dari Angkasa Pura tadi dan semua tenant yang akan beroperasi di Bandara Ngurah Rai," terang mantan Kepala Satuan TNI Angkatan Darat (KSAD) itu.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Menurut Andika, kedatangannya ke Bali juga dalam rangka mengidentifikasi apa saja yang diperlukan.
Setelah itu, dia akan merencanakan penempatan personel sesuai dengan yang diperlukan.
"Ya kami intinya akan menyiapkan mereka (para personel), kemudian mem-briefing persis seperti apa yang diinginkan oleh penyelenggara maupun pemerintah," tuturnya.
"Sehingga kita benar-benar bisa menjadi tuan rumahlah. Kan ini teamwork jadi tuan rumah yang memang membuat para tamu peserta yang hadir ke G20 ini merasa terlayani, tapi juga aman," kata dia.
Andika menegaskan pihaknya mempunyai fleksibilitas dalam penempatan personel nantinya dalam kegiatan KTT G20.
"Pokoknya apa yang memang dibutuhkan sesuai dengan gelaran. Nanti juga (kami) pasti akan konfirmasi tentang jumlah negara maupun para petinggi-petinggi yang hadir, kami akan menyesuaikan (jumlah personel). Tapi intinya semua yang diperlukan pasti kami lakukan," ungkapnya.
Bagi Andika, Bali sudah sangat matang dalam menjadi tuan rumah event internasional. Karena itu, pihaknya tinggal mengetahui lokasi yang memang akan dijadikan tempat kegiatan.
"Nah sehingga kami tinggal merencanakan floating personel-personel yang diperlukan. Sebab kalau venue-venue nanti ada kementerian maupun lembaga yang punya tanggung jawab," terangnya. [rin]