"Secara umum, netizen melihat penggunaan istilah SGIE ini adalah negatif terhadap Gibran," sambungnya.
Dalam simpulan yang diberikan oleh Ismail, Drone Emprit memperlihatkan bahwa opini dan sentimen netizen terhadap pembahasan SGIE dari Gibran bernada negatif.
Baca Juga:
Keren, Empat Kali Debat Capres-Cawapres dari Sembilan Stasiun TV Berhasil Jangkau 394 Juta Penonton
Drone Emprit menyoroti sebagian netizen yang menganggap bahwa penggunaan istilah SGIE oleh Gibran tidak relevan dengan level seorang calon wakil presiden.
"Beberapa netizen mengkritik Gibran karena menguji pengetahuan lawan dengan pertanyaan yang dianggap tidak penting," kata Ismail Fahmi merangkum opini netizen terkait penggunaan istilah SGIE oleh Gibran.
"Ada yang menyebut bahwa pertanyaan Gibran tentang SGIE bukan untuk mendapatkan jawaban, melainkan hanya untuk mencari ketidaktahuan lawan," sambungnya.
Baca Juga:
KPU RI Ungkap Empat Kali Debat Capres-Cawapres Berhasil Jangkau 394 Juta Penonton dari Sembilan Stasiun TV
Sementara itu untuk sentimen negatif yang beredar di platform X, Drone Emprit menunjukkan bahwa beberapa netizen merasa Gibran terjebak dalam pertanyaan yang tidak dia pahami dan harus membaca teks untuk menjawabnya.
"Ada juga netizen yang merasa bahwa penggunaan istilah SGIE oleh Gibran tidak penting dan hanya menjadi koleksi buzzwords," rangkum Ismail.
Istilah SGIE menjadi perbincangan populer di platform X, setelah calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, melemparkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar dalam Debat Cawapres Pemilu 2024, Jumat (22/12).