WahanaNews.co, Jakarta - Litbang Kompas menganalisis peta perolehan suara calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 di Jawa Tengah (Jateng).
Berdasarkan jajak pendapat melalui wawancara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga:
Bobby-Surya Raih Elektabilitas Tinggi
Jawa Tengah sendiri terbagi menjadi sepuluh daerah pemilihan (dapil). Dari jumlah tersebut, Ganjar-Mahfud unggul di empat dapil, sedangkan Prabowo-Gibran unggul di enam dapil.
Sebagaimana dianalisis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti, pasangan Ganjar-Mahfud terlihat unggul di dapil Jawa Tengah III, Jawa Tengah IV, Jawa Tengah V, dan Jawa Tengah X.
Peta politik itu menunjukkan bahwa kekuatan pasangan calon nomor urut 3 ini terkonsentrasi pada wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Baca Juga:
Bobby-Surya Unggul Jauh Jelang Pilgub Sumut 2024: Survei Tunjukkan Keunggulan Signifikan
Hasil survei merekam, sebanyak 53,2 persen responden di dapil ini menjatuhkan pilihan pada Ganjar-Mahfud. Adapun responden yang memilih Prabowo-Gibran berada di angka 27,5 persen dan Anies-Muhaimin di angka 4,3 persen. Sementara itu, perolehan pasangan Prabowo-Gibran cenderung lebih menyebar.
Dari seluruh daerah di Jawa Tengah, pasangan ini mampu menguasai dapil Jawa Tengah I, II, VI, VII, VIII dan IX.
Dilihat dari sebarannya, tampak bahwa kekuatan pasangan ini di Jawa Tengah cukup luas meliputi bagian barat hingga tengah Provinsi Jawa Tengah.
Dari besaran dukungan suara responden yang terekam pada survei Desember 2023 ini, dominasi pasangan Prabowo-Gibran terlihat paling mencolok di dapil Jawa Tengah IX yang meliputi Tegal, Brebes, dan Kota Tegal.
Di dapil ini, Prabowo-Gibran punya tingkat elektabilitas 53,2 persen. Adapun responden yang memilih Ganjar-Mahfud tercatat sebanyak 28 persen dan pasangan Anies-Muhaimin sebesar 7,4 persen.
Sebagai informasi, survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +-2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
[Redaktur: Sandy/Kompas]