WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November ini.
Andika, yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat, merupakan menantu dari eks Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono.
Baca Juga:
Hadi Tjahjanto: Saya Doakan Jenderal Andika Aman dan Lancar
Andika memiliki hobi fitnes sejak muda.
Hal itu terungkap saat Andika fitnes bersama olahragawan Ade Rai pada tahun lalu.
Ade Rai, dalam videonya yang diunggah di YouTube Dunia Ade Rai, mengatakan, Andika Perkasa memiliki hobi olahraga yang sama dengannya sejak muda.
Baca Juga:
Pesan Perpisahan Marsekal Hadi Tjahjanto: Tak Ada Kata Menyerah bagi NKRI!
"Kami sering olahraga bersama sejak dulu muda," kata Ade Rai.
Dia menyebut, olahraga fitnes pun dapat menjadi investasi kesehatan yang baik.
"Kegiatan olahraga itulah yang sesungguhnya menjadi sebuah investasi kesehatan yang baik, akhirnya ditularkan juga beliau ke instansi TNI AD, perwiranya juga prajuritnya semuanya," ujarnya.
Adapun Andika, yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia tahun 1987 itu, pernah bertugas di Timor Timur dan Aceh, dua daerah yang masuk kategori rawan pada masa Orde Baru.
Pada Oktober 1993, seperti tertulis dalam buku Conboy, tim yang dipimpin Andika --saat itu berpangkat kapten-- menangkap Tengku Bantaqiah, tokoh Islam di Beutong Ateuh, yang disebut terkoneksi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Pada Juni 2002, calon Panglima TNI ini meringkus Umar Faruq, yang disinyalir terhubung dengan jaringan teroris global Al-Qaidah.
“Dia memang ditugasi di BIN untuk memantau jaringan Al-Qaidah di Indonesia," kata mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), As’ad Ali.
Setelah menangkap Faruq, Andika melanjutkan kuliah ke National Defense University, Amerika Serikat.
Andika naik menjadi jenderal bintang satu saat menjabat Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pada 2013.
Setahun sebelumnya, pada awal 2012, ia berkenalan dengan Joko Widodo, yang saat itu menjabat Wali Kota Solo.
Adik ipar Andika, Diaz Hendropriyono, mengatakan, Jokowi waktu itu menghadiri ulang tahun ibunya, Diah Hendropriyono.
Dua hari setelah Jokowi menjadi Presiden, 20 Oktober 2014, Andika naik pangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Pertengahan 2016, ia naik menjadi Panglima Daerah Militer Tanjungpura.
Pada awal 2018, Andika kembali naik pangkat dengan menjabat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat.
Jabatan itu hanya dipegangnya selama sekitar enam bulan.
Pada Juli 2018, Andika menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Hanya sekitar empat bulan menjabat Pangkostrad, dia dilantik Jokowi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada November 2018.
Jokowi mengklaim penunjukan Andika bukan karena dia menantu Hendropriyono, yang menyokongnya dalam Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, melainkan rekam jejaknya cukup lengkap, dari di Kopassus hingga menjadi Pangkostrad.
“Semua ada hitung-hitungannya," kata Jokowi. [qnt]