WahanaNews.co | Beberapa
pekan belakangan ini, media sosial kembali riuh dengan perberitaan jalur khusus
sepeda road bike. Beragam komentar muncul, termasuk dari Wakil Ketua Komisi III
DPR Ahmad Sahroni pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo.
Dalam RDP itu, Sahroni meminta agar Kapolri membongkar
jalur sepeda di sepanjang jalur MH. Thamrin hingga Sudirman. Menurutnya, jalur
sepeda ini menimbulkan isu diskriminasi.
Baca Juga:
Anies Bercita-cita DKI Miliki Jalur Sepeda Sepanjang 535 KM
Pernyataan ini anggota DPR mendapat tanggapan serius
dari Agung Nugroho, seorang aktivis sepeda Goweser Anak Jakarta (GAJ).
Menurut Agung, bukan sebuah solusi bijak dari polemik
yang muncul. Keberadaan jalur sepeda terproteksi di Jakarta, selain mengurangi
tingkat kecelakaan lalu lintas, juga mengurangi tingkat polusi udara Ibu Kota.
"Di beberapa negara maju seperti Belanda, keberadaan
jalur sepeda terproteksi jadi hal biasa. Atau tetangga dekat, Thailand, sudah
lebih dahulu memiliki jalur sepeda yang aman buat pengendaranya," jelas Agung
di Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga:
Jakarta Bakal Ada Jalur Sepeda di 2022, Anggarannya Lebih dari Rp 80 Miliar
Ditambahkan Agung, sebaiknya Sahroni urus isu
pelanggaran HAM di Papua atau KPK yang sedang di obok-obok ketimbang urus jalur
sepeda Jakarta.
"Kami mendukung penuh langkah gubernur Anies Baswedan
memfasilitasi warga Jakarta dengan jalur sepeda permanen. Jalan Ibukota bukan
cuma milik pengendara kendaraan bermotor saja, juga milik pesepeda dan pejalan
kaki," kata dia.
Ditegaskan pula, GAJ akan terus mendukung kebijakan
pembangunan hijau dan berkelanjutan dari Pemprov DKI Jakarta. Dan jalur sepeda terproteksi
ini salah satu kebijakan yang pro lingkungan hidup. (Tio)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.