Saat itu, ia mengaku bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Mereka pun berbincang soal kesepakatan dengan PKB.
"Ketika itu saya sampaikan, ini opsi yang tidak pernah kita pikirkan. Tak terpikirkan, saya akan bahas juga dengan teman-teman," kata dia.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Dia menjelaskan bahwa pada waktu itu, Surya Paloh berada di hadapan dua pilihan yang sulit.
Pertama, berdiskusi dengan PKS dan Demokrat, dan kemudian mencapai kesepakatan dengan PKB. Risikonya, PKB bisa saja berpaling ke koalisi lain.
Kedua, langsung meraih kesepakatan dengan PKB. Tetapi risikonya, PKS dan Demokrat mungkin akan merasa diabaikan karena tidak diajak berbicara. Menurutnya, Surya Paloh memilih opsi kedua ini.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Ini merupakan sebuah ijtihad, dan kemudian Pak Surya Paloh memilih untuk terlebih dahulu mencapai kesepakatan, dan setelah itu menjelaskan bahwa memang ada risiko, risikonya adalah muncul perasaan seolah-olah dikesampingkan, ditinggalkan," ujar Anies.
Pada malam tersebut, Anies dan wakil-wakilnya di Tim 8 kemudian mencoba menghubungi perwakilan dari PKS dan Demokrat untuk mengadakan pertemuan. Namun, hingga larut malam, tidak ada tanggapan yang diterima.
"Lalu besok paginya Pak Sudirman bertemu dengan Pak Sohibul Iman dari PKS dan Pak Iftitah dari Demokrat, menyampaikan progres ini. Tujuannya untuk saya bertemu, mendiskusikan soal ini," kata dia.