"Padahal kita punya sumber daya polisi jaksa hakim penegak hukum yang hebat-hebat. Masa iya sih modalnya hanya OTT tidak dengan melakukan bangunan konstruksi hukum yang lebih bisa dijadikan di-challenge oleh semua pihak, sehingga fairness-nya lebih terlihat," cetus dia.
Dalam hal ini, pertanyaan dimaksud ialah berkaitan dengan pernyataan Bupati Banyumas, Achmad Husein, yang meminta KPK memanggil kepala daerah terlebih dahulu sebelum menciduk lewat operasi senyap.
Baca Juga:
Terancam Gagal ke Senayan, Arteria Dahlan Buka Suara
Salah seorang peserta meminta Arteria menanggapi itu.
Dia lantas mengatakan bahwa saat dirinya masih berada di Komisi II DPR, ia meminta agar OTT yang dilakukan oleh aparat harus secara cermat sehingga tak membuat kegaduhan.
Menurutnya, upaya penegakan hukum seharusnya membuat pemerintahan menjadi lebih baik.
Baca Juga:
Masih Terseok, Arteria Dahlan dan Johan Budi Terancam Gagal Raih Kursi Legislatif
Sehingga, kala itu, ia menggagas implementasi Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP).
"Orang koruptor itu gak takut dipenjara. Orang yang senang sama kekayaan ya kekayaannya diambil, orang yang senang sama jabatannya, jabatannya yang dicopot. Itu yang jadi sanksi, bukan semuanya harus bermuara kepada ini," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah jenderal polisi, hakim, hingga jaksa ditangkap, terutama oleh KPK, mayoritas terkait kasus suap.